At Pulaki, Pura Kerta Kawat



Lokasi
 
Pura Kertakawat terletak di Desa Banyu Poh, Kecamatan Grokgak, Kabupaten Buleleng, sekitar 50 kilometer dari kota Singaraja atau sekitar 1 jam perjalanan ke arah Gilimanuk. Pura ini merupakan kumpulan pura yang berada disekitar Pura Pulaki.  Pura ini juga sebagai tempat memuliakan dan memuja arwah suci   Pangeran Bajra sebagai Pangeran Mentang Yuda yang adil.

 
Pura Pulaki ini dikaitkan dengan perjalanan Danghyang Nirartha. Pada waktu itu istri Danghyang Nirartha bernama Sri Patni Kaniten yang berasal dari Blambangan bergelar Mpu Istri Ktut dalam keadaan lelah memohon kepada suaminya Danghyang Nirartha agar diijinkanlah istirahat disini sampai keadaan kesehatannya pulih kembali. Danghyang Nirartha mengijinkan istrinya untuk tinggal istirahat di Pulaki ditemani puteri beliau bernama Ni Ayu Swabhawa, dan seorang putranya bernama Pangeran Bajra

Karena frustasi lama menunggu kedatangan suaminya, Sri Patni Kaniten memohon Dewata agar dirinya bersama seluruh warganya diberi kesempatan menunggu kedatangan suaminya sampai waktu yang tidak terbatas tanpa termakan usia. Dewata mengabulkan permintaan beliau dengan persyaratan wujudnya tidak tampak oleh manusia. Kilat menyambar dan guruh menggelegar, di saat itu rombongan Sri Patni Kaniten lenyap dari pandangan. Karena telah menjadi suci ia menjadi Bhatari Dalem Melanting, menjadi junjungan dan disembah masyarakat desa itu. Semua pengikutnya juga lenyap dari pandangan menjadi orang halus (wong gamang).
 

Tempat moksa Sri Patni Kaniten atau Mpu Isteri Ktut itu kemudian dibangun sebuah Khayangan yang diberi nama Pura Pulaki sebagai tempat memuliakan dan memuja Hyang Widhi Wasa. Putri beliau Dyah Ayu Melanting kemudian berstana di Pura Melanting, sementara Pangeran Bajra di Pura Kertakawat sebagai Pangeran Mentang Yuda yang adil.






No comments:

Post a Comment