Pura Taman Pule
Lokasi.
Urutan Persembahyangan
Persembahyangan
diawali di Pura Beji. Mengikuti anak
tangga yang menurun, pemedek akan sampai di halaman Pura yang luas, dapat
menampung tigaratusan pemedek. Pada
hulunya terdapat sebuah pelinggih Padmasana yang dikitari oleh kolam. Disamping kirinya, di seberang kolam,
terdapat pelinggih Ratu Ngurah Agung
dan Gedong pelinggih Dewi Gangga Gayatri.
Persembahyangan pertama dilaksanakan disini. Beberapa bangunan juga menghiasi
halaman pura seperti Bale Agung, Bale
Angklung, dan Wantilan. Hari masih pagi namun saat itu halaman ini sudah penuh
dipadati pemedek.
Melalui jalan memutar
yang sedikit menanjak pemedek tiba di
Pura
Anyar dimana terdapat sthana Dewata Nawa Sanga
tempat persembahyangan yang kedua.
Selanjutnya
persembahyangan ketiga di Jaba Jeroan sthana
Ratu Ngurah Agung. Di
sebelah kanannya, melalui pintu kecil, pemedek
melanjutkan persembahyangan di Jeroan. Di sini terdapat beberapa bangunan
pelinggih seperti pelinggih Betara Sri Sedana,
pelinggih Merajan Betara Lelangit, dan pelinggih
Rong Tiga Tripurasa. Persembahyangan keempat disini.
Keluar dari jaba
jeroan, melalui jalan kecil melaweti parkir, sekitar duapuluhan meter, persembahyangan dilanjutkan di Pura Kelembu. Pelinggih utama di sini adalah
Padmasana dan Padmasari Penyawangan Betara Baruna.
Juga terdapat mata air tempat Nunas Tirta Amerta.
Sekilas Sejarah
Pada
tahun 1350 masehi, setelah keadaan di Bali berangsur baik maka Majapahit mengangkat Dalem Ketut menjadi
raja Bali Dwipa berkedudukan di Samprangan Gianyar dengan gelar Dalem Sri Kresna Kepakisan. Ki Patih Wulung tetap menjadi mangkubumi beristana di Gelgel yang bertanggung jawab
atas penyelenggaraan pemerintahan.
Keinginan
Dalem Sri Kresna Kepakisan mempersatukan Bali dan Pasuruan yang ketika itu diperintah
kakak beliau Dalem Putu dan Dalem Made, membuat beliau memerintahkan pasukan
perangnya untuk menyerang Pasuruan. Yang
menjadi panglima perang ditunjuk Kiyai Patih Wulung. Ada pesan, bhisama, beliau kepada Ki Patih Wulung
agar dalam penyerangan itu jangan sampai kakak beliau terbunuh.
Putri Kiyai Gusti Pangeran Bandesa Manik Mas II yang bernama Gusti Luh Nyoman Manik Mas Gumitir dinikahkan dengan Danghyang Nirartha. Dari
perkawinan ini lahir Ida Bok Cabe atau
Ida Putu Kidul yang dikemudian hari menurunkan Brahmana Mas. Pendirian Pura
Taman dan Pura Buk Jambe terkait dengan kedatangan Danghyang Nirarta di bumi mas.
Piodalan
Piodalan
dilaksanakan pada setiap Redite Umanis Kuningan berdasarkan penanggalan bali.
Suksma Guru Gede, Sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan tiang...
ReplyDelete