http://desa-bugbug.blogspot.co.id/
Pura
ini terletak di Desa Banyu Poh, Kecamatan Grokgak, Kabupaten Buleleng, sekitar
50 kilometer dari kota Singaraja atau sekitar 1 jam perjalanan ke arah
Gilimanuk. Merupakan salah satu Pura terbesar di Bali Utara. Pura atau Khayangan
ini disamping sebagai tempat suci untuk memuliakan dan memuja Hyang Widhi Wasa
- Tuhan Yang Maha Esa dan perwujudanNya. Pura ini juga sebagai tempat
memuliakan dan memuja arwah suci dari Sri Patni Kaniten- salah seorang istri
dari Danghyang Nirartha yang diberi gelar "Bhatari Dalem
Ketut".
Sekelumit Sejarah
Pura Pulaki ini dikaitkan dengan perjalanan Danghyang Nirartha. Pada waktu itu istri Danghyang Nirartha bernama Sri Patni Kaniten yang berasal dari Blambangan bergelar Mpu Istri Ktut dalam keadaan lelah memohon kepada suaminya Danghyang Nirartha agar diijinkanlah istirahat disini sampai keadaan kesehatannya pulih kembali. Danghyang Nirartha mengijinkan istrinya untuk tinggal istirahat di Pulaki ditemani puteri beliau bernama Ni Ayu Swabhawa, dan seorang putranya bernama Pangeran Bajra.
Karena
frustasi lama menunggu kedatangan suaminya, Sri Patni Kaniten memohon Dewata
agar dirinya bersama seluruh warganya diberi kesempatan menunggu kedatangan
suaminya sampai waktu yang tidak terbatas tanpa termakan usia. Dewata
mengabulkan permintaan beliau dengan persyaratan wujudnya tidak tampak oleh
manusia. Kilat menyambar dan guruh menggelegar, di saat itu rombongan Sri Patni
Kaniten lenyap dari pandangan. Karena telah menjadi suci ia menjadi Bhatari
Dalem Melanting, menjadi junjungan dan disembah masyarakat desa itu. Semua
pengikutnya juga lenyap dari pandangan menjadi orang halus (wong gamang).
Tempat moksa Sri Patni Kaniten atau Mpu Isteri Ktut itu kemudian dibangun sebuah Khayangan yang diberi nama Pura Pulaki sebagai tempat memuliakan dan memuja Hyang Widhi Wasa. Putri beliau Dyah Ayu Melanting kemudian berstana di Pura Melanting, sementara Pangeran Bajra di Pura Kertakawat sebagai Pangeran Mentang Yuda yang adil.
Ada
peneliti yang berpendapat bahwa Pura Pulaki sebenarnya berada di dalam hutan,
bukan di tempat yang sekarang ini. Lokasi pura yang sekarang diperkirakan
sebagai tempat pengayatan karena warga tak berani masuk ke dalam hutan karena
sudah dihuni binatang buas, sehingga tak mungkin masuk ke pedalaman.
Piodalan
Piodalan di Pura Pulaki jatuh pada setiap Purnama Sasih Kapat.
Piodalan
Piodalan di Pura Pulaki jatuh pada setiap Purnama Sasih Kapat.
No comments:
Post a Comment