http://desa-bugbug.blogspot.co.id/

Sekelumit Sejarah

Pura Pulaki ini dikaitkan dengan perjalanan Danghyang Nirartha. Pada waktu itu istri Danghyang Nirartha bernama Sri Patni Kaniten yang berasal dari Blambangan bergelar Mpu Istri Ktut dalam keadaan lelah memohon kepada suaminya Danghyang Nirartha agar diijinkanlah istirahat disini sampai keadaan kesehatannya pulih kembali. Danghyang Nirartha mengijinkan istrinya untuk tinggal istirahat di Pulaki ditemani puteri beliau bernama Ni Ayu Swabhawa, dan seorang putranya bernama Pangeran Bajra.

Tempat moksa Sri Patni Kaniten atau Mpu Isteri Ktut itu kemudian dibangun sebuah Khayangan yang diberi nama Pura Pulaki sebagai tempat memuliakan dan memuja Hyang Widhi Wasa. Putri beliau Dyah Ayu Melanting kemudian berstana di Pura Melanting, sementara Pangeran Bajra di Pura Kertakawat sebagai Pangeran Mentang Yuda yang adil.
Ada
peneliti yang berpendapat bahwa Pura Pulaki sebenarnya berada di dalam hutan,
bukan di tempat yang sekarang ini. Lokasi pura yang sekarang diperkirakan
sebagai tempat pengayatan karena warga tak berani masuk ke dalam hutan karena
sudah dihuni binatang buas, sehingga tak mungkin masuk ke pedalaman.
Piodalan
Piodalan di Pura Pulaki jatuh pada setiap Purnama Sasih Kapat.
Piodalan
Piodalan di Pura Pulaki jatuh pada setiap Purnama Sasih Kapat.
No comments:
Post a Comment