PURA KLENTINGSARI


Wista Air dan Spiritual

Lokasi
Pulau Menjangan terletak di sebuah pulau kecil wilayah desa Sumber Klampok, kecamatan Grokgak Kabupaten Buleleng.   Pulau seluas seratusan hektar ini dihuni oleh menjangan, namun kini populasinya sudah sangat sedikit. Hanya terlihat beberapa ekor menjangan ketika saya datang untuk bersembahyang dengan rombongan Pasraman Penarungan tanggal 20 Desember 2014  yang lalu. Diceritakan bahwa ketika Mpu Kuturan datang ke Bali, ada seekor manjangan  yang menghampiri beliau dan menawarkan diri untuk ditunggangi menuju Bali. Dengan adanya menjangan ini beliau sampai di Bali. Menjangan itu akhirnya berkembang-biak sampai di sini.

Pulau Kosong Tempat Wisata
Sejauh ini belum ada manusia yang tinggal menetap di pulau, namun setiap hari ratusan umat datang untuk  bersembahyang pada beberapa tempat suci yang dibangun disini. Hanya dengan sekitar 30 menit pulau kecil ini dapat dicapai dengan perahu boat  bermesin dari beberapa pelabuhan disekitar pulau. Laut pada umumnya tenang hanya sesekali bergelombang ketika angin barat bertiup sedikit kencang.

Selain datang untuk bersembahyang para wisatawan memanfaatkan keindahan pulau untuk melaksanakan kegiatan olah raga air seperti fishing, snorkeling, diving, dan sekedar menikmati perjalanan.  Air laut yang tenang sangat mendukung untuk kegiatan ini. Ditambah lagi taman laut dengan berbagai macam jenis koral/terumbu karang yang sangat indah dan ikan hias yang beraneka macam dan warna membuat pulau ini mempunyai prospek masa depan yang baik untuk pengembangan wisata buleleng barat.


Tempat Bersembahyang

Apabila anda datang untuk bersembahyang, setelah turun dari perahu kayu bermesin, setelah melalui sedikit tanjakan, tempat sembahyang atau pelinggih pertama yang ditemui adalah Pelinggih Lebih stananya Patih Pengadang-Adang. Disini para pengunjung yang datang untuk bersembahyang atau pemedek terlebih dahulu memberitahukan maksud kedatangan, mepuining, bahwa meraka akan tangkil menghaturkan sujud bhakti  kepada para dewata yang bersthana di Pura Kahyangan Jagat Nusantara atau Pura Pingit Klenting Sari di Pulau Menjangan.


Pura Taman Beji
Meniti jalan yang sedikit menanjak, dikelilingi belukar yang mengering dan tandus, arah untuk mencapai pelinggih berikutnya. Bila sejenak anda menoleh kebelakang, lautan biru yang luas dengan latar belakang daratan dan perbukitan pulau Bali di kejauhan, membentuk panorama yang indah mengagumkan.

Pemedek pertama akan tiba di Pura Taman Beji. Disebelah kirinya terdapat wantilan kecil untuk tempat menata banten aturan. Sebelah kanan wantilan pintu masuk ke Pura Taman Beji. Disini bersthana Ida Betari Duayu Taman. Persembahyangan pertama kali dilaksanakan disini. Terdapat pula pelinggih berbentuk batu dimana banyak pemedek menghaturkan rokok.


Pasraman Agung Kebo Iwa
Sthana Hyang Brahma Ireng
Berikutnya, melalui jalan kecil pemedek akan diarahkan ke Pasraman Agung Kebo Iwa, dimana bersthana Hyang Brahma Ireng. Pada wantilan berukuran sedang dengan genteng dan lantai berwarna merah bata, pemedek melaksanakan persembahyangan yang kedua. Terdapat gedong penyimpenan yag diaput oleh dua patung. Suasana warna merah terasa disini.

Pagoda Agung Dewi Kwan
Persembahyang ketiga dilaksanakan di Pagoda Agung Dewi Kwan Im, dewi kasih sayang pemberi anugrah kemakmuran. Pagoda dengan cat tembok berwarna pink dan genteng berwarna merah ini tidak begitu luas, menampung sekitar 30 pemedek. Suasana klenteng mandarin bernuansa merah terasa ditempat pemujaan ini. Pemedek tidak meggunakan sarana kembang untuk sembahyang akan tetapi cukup dengan sarana asep dupa. Mantram yang diucapkan tidak mengucapkan pancasembah seperti dilaksanakan di pura seperti biasanya, melainkan dengan mantram: ‘namasiwaya amitaba’  yang diucapkan tigakali, kemudian pemedek menyampaikan doa permohonan, dupa digerakkan tiga kali kedepan, dupa lalu dipersembahkan kepada Hyang Budha.  

Pelinggih Budda dan Dewi Kwan Im
Namasiwaya adalah doa dari mantram pancaksaram, sedangkan amitaba adalah doa kepada Sang Budha.
Terdapat pesan spiritual Dewi Kwan Im:

“Whai anak-anaku, apapun yang engkau haturkan / persembahkan  kepada-Ku, terkecuali daging, asalkan dilandasi rasa tulus ikhlas, aku terima dengan senang hati. Semua persembahanmu itu nanti akan aku kembalikan lagi kepadamu dalam bentuk yang lain demi untuk kehidupanmu yang lebih baik dikemudian hari.”

Pandopo Gajahmada
Persembahyangan keempat di Pendopo Agung Gajahmada. Bangunan  Ada pelinggih gedong didalam tempat bersthana Hyang Wisnu Murti yang terkenal dengan sabda suci beliau Swatabanayama.
berbentuk wantilan yang cukup luas menampung ratusan pemedek.
Isinya adalah:
Berbuatlah suatu kebaikan demi untuk dirimu sendiri, sebagai bekal untuk pulang ke sunialoka/ kehidupan setelah kematian. Sucikan Pikiranmu. Sucikan Perkataanmu. Sucikan Perbuatanmu. Sucikan Bajumu. Sucikan Tanganmu. Sucikan Kakimu. Untuk bisa membuka Pintu Sorga.”

Setelah sembahyang selesai, pemedek mendapat anugrah berupa benang tridatu berwarna putih, mewah, dan hitam, lambang kekuatan Brahma, Wisnu, dan Siwa, yang dililitkan pada pergelangan tangan kanan. Juga tirta dan semacam bija dari abu yang berwarna abu kecoklatan yang ditempelkan di dahi diantara kedua alis.

Candi Gelung
Berikutnya atau persembahyangan kelima di Pelinggih Ida Betara Lingsir Sang Hyang Pasupati atau Sang Hyang Nunggal. Pemedek  disambut dengan bangunan candi gelung yang cukup besar, berwibawa, dan berwarna putih, karena dikonstruksi dengan bebatuan kapur disekitar pulau. Masuk melalui kiri candi tiba di mandala utama, terdapat berdiri Padmasana bewarna putih kapur pelinggih Sang Hyang Pasupati, menjulang tinggi diapit patung ekor dua naga. Ada juga pelinggih Meru Tumpang Tiga disini.

Sang Hyang Pasupati
Seorang Mangku Istri memimpin persembahyang kala itu. Pada pelinggih sebesar ini tak terdengar adanya suara klenengan genta sang pinadita dalam prosesi persembahyangan malahan suasana berjalan tenang dan hikmat. Masih perlu didiskusikan apakah diperlukan suara genta pinandita dan/atau pandita pada setiap prosesi upacara agama?. Saya rasa tidak. Suara genta adalah pilihan dan tidak wajib.


Pelinggih Betara Lingsir Dalem Airlangga
Selanjutnya yang keenam pemedek dapat melanjutkan persembahyangan ke Pelinggih berbentuk Pagoda Ida Betara Lingsir Dalem Airlangga. Di sebelah kirinya berdiri pelinggih gedong sthana Ida Betara Dalem Waturenggong.  Kedua pelinggih ini berdiri tepatdipinggir tebing sehingga pemandangan laut dapat dinikmati dari sini.
Tumpang sebelas yang megah menjulang tinggi, yang juga berwarna putih, sthana


Pelinggih yang  ketujuh adalah Pelinggih Betara Ganesa, putera betara Siwa yang diutus ke bumi untuk menyelamatkan bumi beserta isinya, memberantas kejahatan dan keangkaramurkaan yang menyengsarakan penghuni bumi persada. Di sebelah kiri ke atas masih ada sebuah pelinggih kecil yang menghadap ke laut.

Pura Segara Giri – Gili Menjangan yang merupakan sthana Ida Betara Lingsir Sang Hyang Pasupati. Menuju kesini pemedek meniti jalan kecil setapak dan menanjak diantara sema-semak kecil yang agak kering. Pura ini merupakan pura terakhir yang dapat dikunjungi. Sebenarnya pada tempat persembahyangan  yang kelima tadi pemedek sudah menghaturkan bakti kepada beliau. Namun alangkah lengkap pemedek menghaturkan bakti sekali lagi di tempat suci ini.
apabila
Pelinggih Betara Ganesa
Berdasarkan informasi, piodalan jatuh pada setiap Purnama Kepitu menurut penanggalan Bali. Namun perlu dicek lagi kebenarannya.

Fasilitas Hotel
Apabila anda datang dari arah Denpasar dan dan berniat menghabiskan waktu disini, sebaiknya anda menginap. Ada beberapa tempat wisata di sekitar pulau menjangan yang bisa anda pilih misalnya Pantai Lovina. Juga berapa hotel dan penginapan yang dapat anda pilih sendiri sesuai dengan kemampuan kantong anda.
Pura Segara Giri
Cek fasikitas anda disini




Sebelum Menyeberang, Foto Dulu Ahh...



1.      Baca Juga:

  1.      Berdoalah Untuk Keajegan Bumi Ini
  2.          CerminKehidupan
  3.           Pesan  Ida Betara Dalem Lingsir Gajah Mada (Hyang Wisnu Murti)
  4.          Sabda Suci Hyang Wisnu Murti, SWATA BANAYAMA
  5.          Sujudlah Kepada Ibu Pertiwi
  6.  .       Pesan Dewi Kwan Im


Ada juga beberapa pura yang anda perlu kunjungi untuk sembahyang atau sekedar untuk menenangkan diri dikala sumpek. Cukup dengan KLIK pada nama pura berkenaan.

http://iklanbaris-singaraja.blogspot.com/Pura Ulun Danu Batur,  Pura Lempuyang Luhur, Pura Andakasa,  Pura Batukaru, Pura Pucakmangu, Pura Goa Lawah, Pura Uluwatu, Pura Batukaru, Pura Puser Tasik/ Pura PuseringJagat, Pura Pucakmangu, Pura Gelap Besakih, Pura Purancak, Pura Rambut Siwi, Pura Pulaki, Pura Ponjokbatu, Pura Silayukti, Pura Kentelgumi, Pura Gunung Kawi, Pura Gunung Rawung, Pura Taman Ayun, Pura Dasar Gelgel, Pura Goagong,  Pura Yehketipat


Free Classified Ads from Bravenet.com Free Classified Ads from Bravenet.com

No comments:

Post a Comment