Wednesday, December 10, 2014

P U R A




Pura

Place of Worship




Pura Klenting Sari - Menjangan
Pura dapat berarti kota seperti alengkapura, hastinapura, jayapura, amlapura, semarapura dan lain-lain. Kata Pura kemudian berkembang menjadi tempat sembahyang, tempat suci untuk memuja Tuhan dengan segala manifestasinya. Pura juga sebagai tempat untuk memuja roh suci para leluhur. Selain itu Pura sebagai tempat menghormati kebesaran para guru suci. Mereka telah berjasa meletakkan dasar-dasar ajaran agama. Tempat suci ini sering disebut dengan Kahyangan.

Fungsi utama Pura adalah tempat suci untuk memuja Tuhan dan manifestasiNya. Di tiap-tiap desa adat dibangun Pura Kahyangan Tiga yang terdiri dari yaitu Pura Desa/Baleagung, Pura Puseh, dan Pura Dalem. Ketiga tempat suci ini didirikan untuk memuja Betara Brahma, Wisnu, dan Siwa, yang masing-masing fungsinya sebagai pencipta, pemelihara, dan pralina jagat raya beserta isinya.
Pura Klenting Sari, Menjangan
Pura Kahyangan Jagat dibangun disetiap penjuru dan diusung oleh seluruh umat. Pura Kahyangan Jagat merupakan padma bhuwana sebagai sthana Tuhan dalam fungsi untuk menjaga jagat Bali. Kesembilan Pura Kahyangan Jagat Bali itu menurut Departemen Agama 2001 adalah Pura Besakih di Kabupaten Karangasem, Pura Batur di Kabupaten Bangli, Pura Lempuyang Luhur di Kabupaten Karangasem, Pura Andakasa di Kabupaten Karangasem, Pura Goa Lawah di Kabupaten Klungkung, Pura Uluwatu terletak di Kabupaten Badung, Pura Batukaru di Kabupaten Tabanan, Pura Pucakmangu di Kabupaten Badung, dan Pura Puser Tasik (PuseringJagat) terletak di Kabupaten Gianyar.
Pura Kentelgumi
Tempat suci untuk memuja roh suci para leluhur disebut Paibon, Dadia, atau Padarman. Pura ini didirikan oleh para warga yang mempunyai ikatan keluarga berdasarkan kelahiran. Setiap keluarga terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak mempunya satu tempat pemujaan yang disebut Sanggah/Merajan. Ketika keluarga asal tersebut berkembang sehingga beranak, cucu, dan pirit, maka tempat pemujaan asal itu berubah menjadi Sanggah Gede atau Pamerajan Agung. Selanjutnya pada tingkat yang lebih luas lagi mereka mendirikan tempat pemujaan yang disebut Pura Dadia. Apabila keluarga itu membesar lagi sehingga mencakup Jagat Bali, maka mereka mempunyai tempat pemujaan yang disebut Padarman, yang biasanya mengambil tempat di pura-pura besar seperti Pura Besakih, Pura Dasar Gelgel, dan Pura Taman Ayun. Sebagai contoh seperti Padarman Bandesa Manik Mas, Padarman Arya Kepakisan dan lain-lainnya.
Pura Desa - Bugbug
Pura juga sebagai tempat menghormati jasa dan kebesaran para guru suci. Umat Hindu merasa berhutang budi atas jasa para guru suci yang telah meletakkan ajaran dan pondasi agama Hindu. Pura-pura pada kelompok ini antara lain Pura Purancak, Pura Rambut Siwi, Pura PulakiPura Ponjokbatu, Pura Silayukti, dan Pura Kentelgumi. Pura-pura tersebut di atas berkaitan dengan Dharma Yatra yang dilakukan oleh Dang Hyang Nirartha dan Empu Kuturan dalam peranannya sebagai Dang Guru. Ada pula Pura yang dihubungkan dengan pura tempat pemujaan kerajaan yang pada jaman dulu seperti Pura Taman Ayun, yang merupakan Pura Kerajaan Mengwi, Pura Dasar Gelgel, merupakan pura Kerajaan Gelgel dan lain-lainnya.



Pura Kahyangan Jagat Bali merupakan  padma bhuwana pulau Bali sebagai sthana Hyang Widhi yang menjaga keajegan jagat Bali. Pura Kahyangan Jagat Bali  terdiri dari tiga kelompok kahyangan yaitu yang berlandaskan konsep rwabhineda, caturlokapala, dan sadwinayaka.  
Landasan konsepsi  Kahyangan Jagat Bali, yaitu
1.     Kahyangan Jagat di Bali yang berlandaskan Rwabhineda.
2.     Kahyangan Jagat di Bali yang berlandaskan Catur Lokapala.
3.     Kahyangan Jagat di Bali yang berlandaskan Sad Winayaka.

Kahyangan Jagat Bali dapat diuraikan sebagai berikut:
1.     Yang berlandaskan konsepsi Rwabhineda ialah :
a.  Pura Besakih sebagai Purusha di Kabupaten Karangasem.
b.  Pura Ulun Danu Batur sebagai Pradhana di Kabupaten Bangli.

2.  Yang berlandaskan konsepsi Catur Lokapala ialah :
a.  Pura Lempuyang Luhur di Kabupaten Karangasem.
b.  Pura Andakasa di Kabupaten Karangasem.
c.  Pura Batukaru di Kabupaten Tabanan.
d.  Pura Pucakmangu di Kabupaten Badung.

3. Yang berlandaskan konsepsi Sad Winayaka ialah :
a.  Pura Besakih di Kabupaten Karangasem.
b.  Pura Lempuyang Luhur di Kabupaten Karangasem.
c.  Pura Goa Lawah di Kabupaten Klungkung.
d.  Pura Uluwatu di Kabupaten Badung.
e.  Pura Batukaru di Kabupaten Tabanan.
f.  Pura Puser Tasik/ Pura PuseringJagat di Pejeng Kabupaten Gianyar.

Kahyangan Jagat yang berlandaskan konsepsi Sad Winayaka inilah yang dimaksud Pura Sad Kahyangan Jagat Bali.
 
 

Terdapat beberapa pura yang anda perlu kunjungi untuk sembahyang atau sekedar untuk menenangkan diri dikala sumpek. Cukup dengan KLIK pada nama pura berkenaan